INDONESIAKINI.id – Kebakaran hutan yang tak terkendali kembali berkobar di Calabasas dan Hidden Hills, barat laut Los Angeles, pada Kamis, 9 Januari 2025. Api melahap setidaknya 50 hektar lahan hanya dalam beberapa jam, menjadikannya salah satu bencana terburuk yang pernah terjadi di wilayah tersebut.
Mengutip AP News, kebakaran ini telah memaksa lebih dari 179.000 orang mengungsi pada Kamis pagi. Sebelumnya, wilayah Eaton pada Selasa dilanda kebakaran yang menghancurkan lebih dari 5.000 bangunan, sementara kebakaran di Pacific Palisades meluas hingga permukiman, mengakibatkan 5.300 bangunan rata dengan tanah.
Angin Kencang Perparah Situasi
Cuaca buruk dan perubahan iklim ekstrem memperburuk situasi. Angin kencang dengan kecepatan mencapai 60 mil per jam menyebabkan kobaran api dengan cepat menyebar ke lima wilayah Los Angeles. Dalam tiga hari terakhir, kebakaran telah menewaskan sedikitnya tujuh orang, dengan jumlah korban diperkirakan terus bertambah.
Menurut Sheriff Los Angeles, Robert Luna, kebakaran di Palisades menjadi yang paling parah, melahap 19.970 hektar lahan dan menghancurkan ribuan bangunan sejak Selasa. Sementara itu, kebakaran Eaton yang telah membakar 13.690 hektar masih belum terkendali, begitu pula kebakaran baru di Calabasas dan Hidden Hills yang kini meluas hingga 960 hektar hanya dalam waktu singkat.
Kerugian Fantastis, AS Rugi Triliunan Rupiah
Para peneliti memperkirakan kebakaran ini akan menjadi bencana paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat. Kerugian diperkirakan mencapai 150 miliar dolar AS (sekitar Rp20 ribu triliun), jauh melampaui kebakaran hutan Camp di Paradise, California, pada 2018, yang “hanya” menelan kerugian 30 miliar dolar AS.
Upaya Pemadaman Masih Berlangsung
Meski beberapa wilayah seperti Antelope Valley dan Hollywood Hills mulai terkendali, tim pemadam kebakaran terus berjuang mengatasi kobaran api di lokasi lainnya. Dengan intensitas kebakaran yang tinggi, pihak berwenang menyebut bahwa bencana ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu.
Kebakaran yang melahap hampir seluruh wilayah Los Angeles ini memicu seruan untuk tindakan cepat dalam mengatasi perubahan iklim yang semakin ekstrem. Sementara itu, ribuan warga Los Angeles hanya bisa berharap api segera padam agar mereka dapat kembali ke rumah yang mungkin telah hangus jadi abu.