Puluhan Petani Gelar Aksi di Toili, Tuding PT KLS Rampas Tanah dan Selewengkan BBM Bersubsidi

BANGGAI – Puluhan petani menggelar aksi unjuk rasa di Kecamatan Toili pada Senin (24/3/2025). Dalam aksi tersebut, terpampang gambar Sulianti Murad dengan tudingan sebagai “Perampas Tanah dan Pencuri BBM Bersubsidi.”

Para petani yang tergabung dalam aksi ini berasal dari berbagai desa di Kecamatan Toili dan Moilong, termasuk Desa Piondo, Bukit Jaya, Toili, Kayuku, dan Moilong. Mereka menuntut keadilan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS), perusahaan yang menguasai Hak Guna Usaha (HGU) seluas 6.010 hektare untuk perkebunan kelapa sawit.

Dalam aksi long march, para demonstran yang dipimpin oleh pengurus Lembaga Adat Suku Taa, Nasrun Mbau, menyampaikan bahwa PT KLS diduga telah melakukan berbagai kejahatan agraria, penindasan terhadap petani sawit, serta penyalahgunaan BBM bersubsidi. Mereka juga menuding perusahaan tersebut mengubah peta batas lahan sehingga memperluas area perkebunan secara ilegal.

Selain itu, para petani meyakini bahwa PT KLS telah memasuki kawasan Hutan Lindung Suaka Margasatwa Bangkiriang secara melawan hukum. Bahkan, perusahaan tersebut diduga melakukan penyerobotan ratusan hektare lahan persawahan milik warga di Desa Singkoyo, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai.

Aksi yang digelar di depan Kantor Camat Toili ini juga menyoroti pola kemitraan antara kelompok tani plasma dengan PT KLS. Para petani mengungkapkan bahwa skema kemitraan tersebut sangat merugikan mereka. Menurut pengakuan petani, surat perjanjian kerja sama tidak pernah diperlihatkan, dan pihak perusahaan diduga sengaja menutupi informasi terkait harga beli Tandan Buah Segar (TBS).

Selain itu, mereka juga menyoroti dugaan penyalahgunaan BBM solar bersubsidi oleh PT KLS yang diduga digunakan untuk kepentingan industri pengolahan kelapa sawit. Seharusnya, BBM bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi penerima manfaat sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kami mendesak agar Sulianti Murad sebagai Direksi PT KLS segera ditangkap. Mereka telah banyak menyengsarakan para petani di dataran Toili,” teriak massa aksi dalam orasinya. (Dirham)