SURABAYA – Sebanyak enam jurnal ilmiah di bawah naungan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) berhasil menembus pemeringkatan bergengsi Scimago Journal Rank (SJR) 2025.
Di antara enam jurnal tersebut, Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology (IJMLST) milik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) menjadi sorotan karena menjadi satu-satunya jurnal di Indonesia dalam bidang Analis Kesehatan yang tak hanya terindeks Scopus, tetapi juga masuk peringkat Q4 SJR dan menyandang status SINTA 1.
Enam jurnal PTNU yang berhasil masuk SJR 2025 meliputi:
– Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam (Q1)
– Islamic Guidance and Counseling Journal (Q1)
– Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (Q2)
– Journal of Multidisciplinary Applied Natural Science (Q2)
– Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi (Q3)
– Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology (Q4)
Keberhasilan IJMLST merupakan kabar menggembirakan bagi UNUSA. Setelah berhasil terindeks Scopus pada Oktober 2023, kini jurnal tersebut resmi masuk SJR 2025 dan mengukuhkan reputasinya di level global.
Ketua Bidang 4 LPPM UNUSA sekaligus Ketua Asosiasi Relawan dan Pengelola Jurnal Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (ARJUNU), Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, menyampaikan apresiasinya atas capaian luar biasa ini.
“Kami bangga atas pencapaian IJMLST dan lima jurnal lain di bawah naungan ARJUNU yang berhasil masuk dalam SJR. Ini bukti nyata kerja keras dan dedikasi untuk meningkatkan kualitas jurnal ilmiah di lingkungan PTNU,” ungkapnya, (11/04/25) Jum’at.
Sementara itu, Managing Editor IJMLST, Gilang Nugraha, S.Si., M.Si., yang juga dosen D4 Analis Kesehatan UNUSA, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil konsistensi sejak jurnal ini berdiri pada 2018.
“Sejak awal kami sadar bahwa untuk bisa masuk Scopus dan SJR, pengelolaan jurnal harus profesional. Seleksi artikel, proses peer review, hingga jejaring internasional dijalankan secara ketat dan objektif,” jelas Gilang.
Ia menambahkan bahwa setiap naskah yang diterbitkan harus memenuhi standar tinggi dalam kebaruan riset, metodologi valid, dan kontribusi ilmiah yang signifikan.
“Kami percaya bahwa jurnal tidak hanya sebagai tempat publikasi, tapi juga penjaga integritas ilmu pengetahuan,” tambahnya.
Selain itu, promosi internasional juga menjadi fokus IJMLST. Mereka aktif mengikuti konferensi internasional, menjalin kerja sama akademik global, serta memanfaatkan media digital untuk meningkatkan visibilitas jurnal. Strategi ini terbukti efektif menarik kontributor dari berbagai negara.
Prestasi IJMLST juga tak lepas dari dukungan penuh UNUSA, mulai dari pendanaan, infrastruktur teknologi, hingga pelatihan tim editorial. Gilang menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja kolektif seluruh elemen kampus.
Menutup pernyataannya, Dr. Fifi berharap pencapaian ini bisa menjadi inspirasi bagi jurnal lain di PTNU maupun di perguruan tinggi keagamaan di Indonesia.
“Bismillah, semoga ini menjadi jariyah intelektual. Kita ingin membangun peradaban ilmu berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Saatnya jurnal-jurnal PTNU menjadi rujukan dunia,” tegasnya.
Ke depan, tim IJMLST berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat posisinya sebagai salah satu jurnal terbaik di bidang teknologi laboratorium medik.