TANJUNGPINANG (INDONESIAKINI.id) – Ketua Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi (L-KPK) Kepulauan Riau (Kepri), Kennedi Sihombing menyoroti pembangunan pedestrian dan penataan median jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang yang diduga asal jadi.
“Kami menilai hasil pekerjaan proyek Bandara RHF tidak sesuai dengan gambar,” kata Kennedi Sihombing kepada IndonesiaKini.id, Sabtu (4/2/2023).
Menurut Kennedi, pekerjaan proyek Bandara RHF senilai Rp38,9 miliar itu tidak sesuai dengan fakta di lapangan. “Pekerjaan ditaksir hanya menghabiskan anggaran sekitar Rp20 miliar saja,” sebutnya
Kennedi menyebutkan, tim L-KPK bersama sejumlah awak media turun langsung ke lokasi untuk melihat satu persatu hasil pekerjaan.
“Menurut kami jauh dari fakta nilai harga proyeknya Rp38,9 miliar. Selain semenisasi jalan yang kurang bermutu, pekerjaan taman dan yang lainnya kurang rapi dan asal jadi. Kami menaksir hasil pekerjaan seperti itu paling banyak menghabiskan anggaran sekitar Rp20 miliar saja,” beber Kennedi.
Ia menegaskan, bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan sejumlah ahli dan aparat penegak hukum (APH) untuk memastikan temuan tersebut.
Untuk diketahui, pekerjaan proyek pembangunan pedestrian dan penataan median jalan Bandara RHF Tanjungpinang ini bersumber dari dana APBD Provinsi Kepulauan Riau tahun anggaran 2022 senilai Rp38.996.189.000.
Proyek tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Amanah Anak Negeri KSO PT Riefna Bangunan Spesialis. Sedangkan untuk konsultan pengawas PT Bentan Sondong, dengan nomor kontrak 1.01/SPHS/FSK/PUPP/BM/PPK/APBD/lll/2022, tanggal kontrak 6 Maret 2022, dengan waktu pelaksanaan 290 hari. (Juliansyah)
