Di Harlah PKB, Inilah Pesan Presiden Jokowi Menjelang Tahun Politik

 

SOLO – Presiden Joko Widodo didampingi ibu negara menghadiri acara hari lahir (harlah) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-25 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah yang di ikuti okeh ribuan kader partai dari seluruh penjuru tanah air.

Acara yang berlangsung pada Minggu (23/7) tersebut juga dihadiri oleh para ketua partai politik, diantaranya yaitu Prabowo Subianto (Gerindra), Zulkifki Hasan (PAN), Airlangga Hartarto (Golkar), serta di hadiri oleh Ketua DPR, Puan Maharani.

Dalam sambutannya, presiden Joko Widodo mengucapkan selamat harlah PKB Ke-25 sekaligus apresiasi atas kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang telah menahkodai partai berlogo jagad dan kumbang itu selama 19 tahun.

Selain itu, menjelang tahun politik yang tensinya semakin hangat, Jokowi berpesan untuk mengawal pemilu 2024 agar proses dan hasilnya baik.

“Pemilu itu pesta demokrasi. Yang namanya pesta itu seharusnya rakyat bergembira. Tidak boleh ada pertengkaran dan ketakutan”, ujarnya.

Oleh sebab itu, Jokowi mengharapkan di pemilu yang akan datang supaya tidak ada fitnah dan ujaran kebencian, terutama di media sosial. Karena menurutnya, dalam sistem demokrasi, berbeda pilihan adalah sesuatu yang wajar.

“Dalam demokrasi yang namanya beda pilihan itu wajar. Oleh sebab itu jangan bertengkar, jangan saling menjelekkan (yang) berkepanjangan. Setelah berkompetisi harus bersatu kembali, ” tuturnya.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa sesama bangsa dan setanah air Indonesia adalah saudara. Maka setelah pemilu selesai haruslah bersatu kembali menjadi sebuah bangsa yang besar.

“Saya menaruh harapan besar kepada pkb dan petuah serta doa dari ulama kita, semoga pesta demokrasi di 2024 berjalan dengan sukses, menghasilkan kepemimpinan yang kokoh, baik di eksekutif dan legislatif. Untuk meneruskan perjuangan dan capaian yang telah kita perjuangkan bersama-sama, ” pungkasnya.