JAKARTA (INDONESIAKINI.id) – Mataram Islam menurut beberapa sejarawan dianggap sebagai Kerajaan yang dibangun oleh non darah biru (Petani). Sejak pertama kali didirikan, Kerajaan ini ditentang oleh sistem. Para Penggede (Penguasa & Agamawan) Jawa waktu itu menolak Mataram sebagai pelanjut dinasti-dinasti sebelumnya (Demak-Pajang).
Penolakan para Penggede Jawa waktu itu membuat Mataram terpaksa melancarkan ekspedisi Militer. Tujuan utamanya mengubah sistem yang dianggap tidak menguntungkan Mataram. Rupanya ekspedisi ini berhasil.
Sayangya selepas berhasil membangun Dinasti tanpa embel-embel darah biru, rupanya ada ketidak percaya diri an dari beberapa Raja Pewaris dinasti Mataram, maka kemudian disusunlah cerita jika sejatinya Pendiri Mataram adalah keturunan Raja Majapahit dari wanita yang tak terdaftar baik sebagai Permaisuri maupun Selir (Wandan Kuning), dengan pembuatan cerita semacam itu mereka layak mengklaim sebagai titisan darah biru dari Dinasti-Dinasti Jawa sebelumnya.
Padahal Sunan Kalijaga konon Sudah meneguhkan, bahwa menjadi Raja tidak harus berasal dari darah biru yang penting adil dan mampu dari itulah Sunan Kalijaga menyusun cerita dalam pewayangan dengan judul ” Cungkring Dadi Raja”.