SURABAYA | Bank Indonesia bersama mitra strategis meluncurkan tiga inovasi berbasis digital untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jawa.
Inovasi ini meliputi digitalisasi literasi keuangan syariah, pembentukan halal center dan database UMKM halal, serta optimalisasi Zakat, Infaq, Shodaqah, dan Wakaf (Ziswaf) melalui platform Satu Waqaf Indonesia (SWI).
Ketiga inovasi tersebut diluncurkan pada Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2024 di Masjid Al-akbar Surabaya, yang digelar pada 13-15 September 2024.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menegaskan bahwa ekonomi syariah (eksyar) memiliki daya tahan yang kuat di tengah krisis berkat model bisnis yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.
“Perkembangan eksyar di Indonesia menunjukkan tren positif. Pembiayaan perbankan syariah pada Juli 2024 mencapai Rp597,89 triliun, tumbuh 11,92% dibandingkan tahun lalu. Di tingkat global, eksyar Indonesia kini berada di peringkat ketiga menurut SGIE Report, setelah Malaysia dan Arab Saudi,” ungkap Destry.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyoroti kemajuan eksyar di Jawa Timur, termasuk pendirian Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo, yang menjadi kawasan industri halal pertama dan terbesar di Indonesia.
“Pembiayaan perbankan syariah di Jawa Timur tumbuh 12,44% pada Juli 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit umum yang hanya 4,74%,” ujar Adhy.
FESyar Jawa 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11, yang akan berlangsung di Jakarta pada 30 Oktober – 3 November 2024. Acara ini mencakup seminar, talkshow, serta pameran UMKM syariah yang diintegrasikan dengan Sharia Fair.