SURABAYA | UMKM di Jawa Timur semakin menunjukkan taringnya. Berbagai klaster unggulan, seperti bawang merah Sumenep dan padi organik Mojokerto, berhasil menerapkan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
Klaster bawang merah Sumenep, yang dikelola oleh Koperasi Permata Indah Rubaru, telah berhasil menghasilkan varietas bawang merah tahan penyakit dengan daya simpan lama.
Penggunaan teknologi seperti lightrap untuk menangkal hama dan cold storage untuk penyimpanan membuat kualitas bawang merah tetap terjaga hingga ke tangan konsumen. Dengan demikian, klaster ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan daerah, tetapi juga mampu mengendalikan inflasi.
Sementara itu, Klaster Padi Organik Mojokerto yang dikelola oleh Perkumpulan Brenjonk menjadi pionir dalam produksi beras organik di Jawa Timur. Klaster ini tidak hanya memproduksi beras putih, merah, coklat, dan hitam, tetapi juga mengembangkan wisata kuliner berbasis pertanian.
Penggunaan drone untuk pemupukan telah berhasil menekan biaya produksi hingga 15%. Inovasi-inovasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, mengapresiasi keberhasilan klaster-klaster ini. “Kegiatan ini membuktikan bahwa UMKM di Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Dengan dukungan teknologi dan inovasi, mereka mampu meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing produk,” ujarnya, (06/11/34) Rabu.
Melalui program Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren, BI Jatim berharap dapat menginspirasi lebih banyak UMKM untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Dengan demikian, UMKM tidak hanya mampu bertahan di pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.
Selain mendukung UMKM dan pesantren, BI Jatim juga melibatkan komunitas mahasiswa penerima beasiswa GenBI (Generasi Baru Indonesia) sebagai komunikator kebijakan BI.
GenBI diharapkan dapat mempromosikan program-program BI melalui media sosial, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta menjadi storyteller tentang cerita sukses UMKM dan Ponpes.
“Kami berharap media dapat membantu menyebarkan cerita sukses UMKM dan Ponpes di Jawa Timur. Dengan begitu, kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan akan pentingnya mendukung sektor ini semakin meningkat,” tutup Erwin.