Y-AMI dan Namira Syariah Hotel Surabaya Fasilitasi Khitan Gratis bagi Anak-Anak Disabilitas

SURABAYA | Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) bersama Namira Syariah Hotel Surabaya mengadakan kegiatan khitan massal gratis bertema “Khitan Ceria” bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) atau penyandang disabilitas.

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (16/11/24) di Dubai Room, dengan total peserta 46 anak dari wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Para peserta memiliki berbagai jenis disabilitas, seperti down syndrome, autisme, tuna rungu, dan disabilitas intelektual, serta slow learner.

Susilo Kusumaningtyas, selaku pendiri sekaligus Ketua Umum Y-AMI, mengungkapkan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mendukung kesehatan anak-anak ABK melalui khitan.

“Sejak Desember 2019, kami rutin mengadakan kegiatan khitanan massal dua kali setiap tahun. Hingga saat ini, sekitar 1.350 anak dari beberapa daerah seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Probolinggo, dan Ponorogo telah mengikuti kegiatan ini,” ujar Susilo.

Susilo menambahkan bahwa penanganan khitan untuk anak penyandang disabilitas sering kali memerlukan pendekatan khusus.

“Khitan untuk anak-anak ABK memiliki tantangan tersendiri karena risikonya yang lebih tinggi, baik dalam proses maupun pemulihannya. Namun, pemenuhan kesehatan mereka tetap penting,” jelasnya.

Sementara itu, Sales & Marketing Manager Namira Syariah Hotel Surabaya, Elok Variana, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaannya.

“Sebagai satu-satunya hotel syariah di Surabaya, kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dengan memfasilitasi khitan gratis untuk anak-anak penyandang disabilitas,” ungkap Elok.

Ia berharap kegiatan ini bisa terus diadakan secara rutin dan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk menggelar kegiatan serupa.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Surabaya, Syaiful Bahri, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi program ini.

“Ini adalah upaya luar biasa dalam pemenuhan hak kesehatan bagi anak-anak, terutama ABK yang membutuhkan perhatian khusus dalam proses khitannya. Kolaborasi yang baik dari berbagai pihak sangat membantu tercapainya tujuan ini,” katanya.

Yuni, salah satu orang tua yang turut hadir, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Anak saya, Jordan, yang berusia 8 tahun, merasa nyaman karena menggunakan metode smartclamp, jadi tidak sakit. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan membantu lebih banyak keluarga ABK,” ujar Yuni.

Kegiatan khitan massal ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan terbagi menjadi dua sesi demi kelancaran proses pelaksanaannya. Acara ini berlangsung tertib dan lancar hingga selesai.