SURABAYA | Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, H. Fuad Benardi, S.Kom., M.MT., mengadakan kegiatan reses di Surabaya pada 18-25 November 2024 untuk mendengarkan langsung aspirasi warga, (22/11/24).
Bertempat di gedung serbaguna RW IV Dupak Bangunsari, acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan konstituen yang secara aktif menyampaikan berbagai usulan serta kendala yang dihadapi sehari-hari.
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan 1 (Surabaya), Fuad fokus menampung berbagai masukan terkait isu-isu penting di Surabaya, mulai dari kebutuhan peningkatan infrastruktur, akses kesehatan yang lebih baik, hingga pendidikan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Reses ini menjadi kesempatan bagi saya untuk lebih dekat dengan masyarakat, mendengar permasalahan mereka secara langsung. Kami ingin memastikan aspirasi ini dapat kami bawa dan perjuangkan di tingkat provinsi,” ujar Fuad.
Dalam pertemuan tersebut, Fuad juga mengenang peran sang ibu, Tri Rismaharini, yang dikenal sering turun langsung ke lapangan, khususnya ke wilayah-wilayah rawan sosial seperti Dupak RW IV dan RW V, untuk melihat kondisi warga.
“Banyak fasilitas yang saat ini bisa kita nikmati di Dupak, termasuk gedung tempat kita berkumpul ini, adalah hasil kerja keras beliau bersama tokoh masyarakat setempat,” tambah Fuad.
Sebagai anggota Komisi E DPRD Jawa Timur yang membidangi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, Fuad menyampaikan sejumlah program prioritas yang ingin ia dorong, termasuk upaya untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi siswa SMA dan SMK di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
“Saat ini, pendidikan gratis baru tersedia untuk tingkat SD dan SMP. Kami berharap SMA dan SMK juga dapat terbebas dari biaya, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Anggaran pendidikan sebesar Rp8,9 triliun harus dapat dimaksimalkan untuk memastikan kesejahteraan generasi muda kita,” kata Fuad.
Fuad juga menyoroti praktik penahanan ijazah siswa yang masih menjadi masalah bagi keluarga dengan kendala ekonomi.
“Ijazah adalah hak setiap anak dan tidak seharusnya tertahan hanya karena kendala biaya. Kita perlu solusi yang lebih adil bagi mereka yang membutuhkan,” tegasnya.
Selain itu, Fuad menjelaskan bahwa APBD Jawa Timur tahun 2025 yang telah disahkan mencapai Rp29,658 triliun, meskipun mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya akibat perubahan sistem pembagian pajak kendaraan bermotor.
Ia memastikan bahwa anggaran untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan akan tetap menjadi prioritas utama.
“Kami harus melakukan penyesuaian dalam menghadapi tantangan ini, namun komitmen untuk meningkatkan efisiensi anggaran tetap kuat. Salah satunya adalah dengan meningkatkan fasilitas kesehatan, seperti menambah ruang operasi di rumah sakit besar seperti RSUD Dr. Soetomo, agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama untuk menjalani operasi,” jelasnya.
Menjelang Pilkada Jawa Timur yang akan berlangsung pada 27 November mendatang, Fuad turut mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka.
“Jangan sampai golput. Pilihlah pemimpin yang benar-benar peduli dan mau memperjuangkan program-program yang pro rakyat, seperti pendidikan gratis,” seru Fuad.
Dengan kegiatan reses ini, Fuad berharap dapat mempererat hubungan antara wakil rakyat dan konstituennya serta memastikan setiap aspirasi yang disampaikan masyarakat dapat diakomodasi dengan baik.