Mahasiswa Unusa Terinspirasi Pesan Keikhlasan dari Abun Sungkar dan Adhisty Zara

SURABAYA | Ratusan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) antusias menyambut kehadiran para tokoh utama dan penulis film Cinta Dalam Ikhlas dalam acara Meet and Greet yang digelar pada Minggu (24/11) di Auditorium Lantai 9 Tower Kampus B Unusa.

Abun Sungkar, Adhisty Zara, serta penulis naskah Abay Adhitya menjadi pusat perhatian dalam acara yang bertujuan memperkenalkan film drama religi bertema keikhlasan tersebut.

Para bintang tamu membagikan cerita di balik proses produksi film, yang sarat akan pesan tentang keikhlasan, perjuangan hidup, dan cinta yang murni.

Abay Adhitya, selaku penulis buku sekaligus naskah Cinta Dalam Ikhlas, menceritakan kisah inspiratifnya yang dituangkan ke dalam buku dan kemudian diadaptasi menjadi film.

“Ini adalah kisah nyata yang pernah saya alami, terutama saat pencarian jati diri dan perjuangan karir. Pertemuan saya dengan seorang wanita, yang kini menjadi istri saya, membawa kami pada perjalanan menemukan versi diri yang lebih baik,” ungkapnya.

Abay menekankan pentingnya penerimaan dan keikhlasan, yang menjadi inti dari perjalanan hidup manusia.

“Setiap orang pasti melalui masa sulit, entah itu kehilangan, kegagalan, atau kekecewaan. Lewat film ini, kami ingin menyampaikan bahwa meski proses tersebut berat, ia sangat berharga untuk pertumbuhan diri,” ujarnya, berharap pesan tersebut bisa berdampak positif, terutama bagi generasi muda.

Dalam diskusi santai, para pemeran turut mengajak para penonton, khususnya kaum muda, untuk mengambil hikmah dari nilai-nilai kehidupan yang disajikan dalam film.

Abun Sungkar, yang memerankan karakter Athar, menyemangati anak muda untuk berani bermimpi dan memiliki tekad kuat dalam mengejar impian hidup.

“Kita harus punya mimpi besar dan jangan ragu. Mimpi itu memberi arah dan motivasi. Tapi kita juga harus siap menerima jika kenyataan tak selalu sesuai harapan, dan jangan menyerah,” katanya.

Sementara itu, Adhisty Zara yang berperan sebagai Ara mengajak untuk selalu berprasangka baik kepada Allah dan bersikap lapang dada.

“Lewat film ini, kami ingin menyampaikan bahwa ketika kita ikhlas, kebahagiaan itu akan datang sebagai hadiah,” ungkap Zara.

Ia juga mengaku senang bisa berbagi pesan positif di Unusa, berharap film ini bisa menginspirasi penonton untuk selalu tulus dalam setiap perbuatan.

Kepala Humas dan Marketing Unusa, Ir. Sukemi, dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran para pemain dan penulis film Cinta Dalam Ikhlas, yang dinilai sejalan dengan misi Unusa untuk mengembangkan mahasiswa tak hanya dari sisi akademik, tetapi juga karakter dan nilai kemanusiaan.

“Film ini memberikan gambaran nyata tentang pentingnya ketulusan dalam hidup. Kami berharap mahasiswa bisa memetik pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

PERINGATAN !!! hak cipta dilindungi undang-undang