TPS Fasilitasi Diskusi Guyub ALFI Jatim, Bahas Solusi Logistik Pelabuhan

SURABAYA – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) kembali menjadi tuan rumah dalam acara diskusi guyub bertajuk “Coffee Morning” yang diselenggarakan oleh DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jawa Timur pada Rabu (19/2).

Acara yang berlangsung di Java Meeting Room, Gedung Administrasi TPS, ini dihadiri oleh 100 perwakilan perusahaan forwarder anggota ALFI serta berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, perwakilan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur, serta perwakilan dari Pelindo Group. Kehadiran mereka menjadikan diskusi semakin dinamis dan konstruktif.

Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menyambut baik kegiatan ini dan menegaskan bahwa TPS selalu terbuka untuk forum diskusi bersama pemangku kepentingan di pelabuhan.

“Harapannya melalui diskusi semacam ini, dapat ditemukan solusi atas permasalahan yang ada, sehingga dapat meningkatkan layanan dan efisiensi bisnis demi kemaslahatan bersama,” ujarnya.

Berbagai topik strategis dibahas dalam forum ini, mulai dari pentingnya menjaga iklim usaha yang harmonis di Pelabuhan Tanjung Perak, penerapan regulasi Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan oleh Bea Cukai, hingga kesiapan operasional TPS menghadapi bulan Ramadhan.

Tak hanya itu, juga dibahas dukungan TPS terhadap program Asta Cita dalam penindakan dan pemberantasan penyelundupan melalui pelabuhan dengan penyediaan alat pemindai petikemas.

Para peserta diskusi menunjukkan antusiasme tinggi dengan menyampaikan berbagai masukan, seperti pengembangan sistem invoicing, peningkatan penerapan Verified Gross Mass (VGM), serta solusi mengatasi kemacetan di akses jalan menuju TPS.

Menanggapi hal tersebut, Wahyu Widodo menjelaskan bahwa TPS selalu beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan. “Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan adalah kunci keberlangsungan bisnis perusahaan,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa penerapan VGM di TPS telah melalui dua tahap verifikasi, serta timbangan TPS rutin dikalibrasi oleh BMKG untuk memastikan validitas hasilnya. Terkait kemacetan, TPS telah menyiapkan strategi pengalihan alur lalu lintas bekerja sama dengan Polres KP3 Tanjung Perak guna meminimalkan dampaknya terhadap operasional pelabuhan.

Ketua DPW ALFI/ILFA Jawa Timur, Sebastian Wibisono, mengapresiasi TPS yang telah memfasilitasi forum ini. “Harapannya, diskusi seperti ini dapat rutin dilakukan agar ditemukan solusi yang tepat bagi tantangan bersama,” ungkapnya.

Acara ini menjadi bukti kolaborasi erat antara TPS, ALFI, dan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan logistik di Pelabuhan Tanjung Perak.