SD Al-Falah Darmo Surabaya Gelar “Al-Falah Berbagi” di Puncak Pondok Ramadan 2025

SURABAYA – SD Al-Falah Darmo Surabaya kembali menggelar program “Al-Falah Berbagi” sebagai puncak rangkaian Pondok Ramadan 2025. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan, sejalan dengan misi sekolah dalam membentuk karakter Islami sejak dini.

Acara yang berlangsung pada 20 Maret 2025 hari Kamis tersebut dilaksanakan di Al-Falah Tower ini diawali dengan latihan Sholat Idul Fitri. Momentum ini tidak hanya mengajarkan siswa tata cara sholat secara benar, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, SD Al-Falah Darmo Surabaya turut mengundang siswa dari tiga sekolah sekitar, yakni SD Tunas Bangsa, SD Da’watul Hasanah, dan MI Baitur Rahman. Sekitar 30 hingga 45 siswa dari sekolah-sekolah tersebut menerima paket bingkisan Ramadan yang berisi kue lebaran, alat tulis, sembako, serta uang saku.

“Kami ingin menanamkan nilai berbagi kepada siswa, agar mereka memahami bahwa kepedulian sosial adalah bagian dari ajaran Islam. Ini juga menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk berbagi kebahagiaan dengan teman-teman sebaya yang membutuhkan,” ujar Kepala SD Al-Falah Darmo Surabaya, Ustadzah Yuni Wakhida saat diwawancarai awak media, (20/03/25) Kamis.

Selain “Al-Falah Berbagi,” berbagai program Ramadan juga diselenggarakan untuk memperkaya pengalaman spiritual siswa. Mulai dari pembelajaran Fikih Puasa yang mengenalkan hukum-hukum puasa, hingga Tes Ibadah Harian yang menguji kemampuan siswa dalam sholat, doa, dan gerakan ibadah lainnya.

Tak hanya itu, SD Al-Falah Darmo Surabaya ini juga mengadakan Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) yang melibatkan siswa kelas 4 hingga 6 untuk menjalani iktikaf di sekolah.

Sementara itu, bagi siswa kelas 1 hingga 3, terdapat program Kreasi Lebaran yang memungkinkan mereka menyalurkan kreativitas dengan membuat kartu ucapan Idul Fitri.

Salah satu program yang juga mendapat antusiasme tinggi adalah “Barakah” (Barang Bekas Berkualitas). Program ini merupakan kerja sama antara sekolah dan komite sekolah untuk mengumpulkan barang bekas layak pakai dari para orang tua siswa. Barang-barang tersebut kemudian dijual, dan hasilnya digunakan untuk berbagai kegiatan sosial.

“Hasil penjualan barang bekas ini disalurkan untuk panti asuhan, sedekah ke masjid, serta bantuan bagi warga prasejahtera dan anak jalanan dalam bentuk uang tunai, pakaian, dan sembako. Ini adalah cara kami mengajarkan kepada siswa bahwa berbagi tidak selalu harus dengan uang, tetapi bisa dengan apa pun yang masih bermanfaat,” harapnya.

Lebih lanjut, Ustadzah Ida berharap seluruh rangkaian kegiatan Ramadan ini mampu membentuk karakter siswa yang lebih religius dan peduli terhadap sesama.

“Kami berharap pengalaman Ramadan ini menjadi bekal berharga bagi anak-anak, agar kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang bukan hanya paham tentang syariat agama, tetapi juga memiliki empati tinggi terhadap lingkungan sekitar,” tutupnya.