SURABAYA – Program Studi S1 Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) resmi meraih Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes). Keputusan ini tertuang dalam SK No. 0477/LAM-PTKes/Akr/SAR/IV/2025 untuk Pendidikan Dokter dan No. 0478/LAM-PTKes/Akr/Pro/IV/2025 untuk Profesi Dokter.
Dengan capaian ini, hampir seluruh program studi di Unusa telah terakreditasi Unggul. Pencapaian ini memperkuat posisi Program Studi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter Unusa sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran unggulan di Indonesia. Lebih istimewa lagi, Fakultas Kedokteran (FK) Unusa menjadi satu-satunya FK di Indonesia yang memiliki tiga rumah sakit sendiri sebagai wahana praktik mahasiswa.
Wakil Rektor I Unusa, Prof. Kacung Marijan, Ph.D., menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Menurutnya, Akreditasi Unggul bukan sekadar prestasi administratif, melainkan bentuk tanggung jawab untuk terus memberikan layanan pendidikan berkualitas.
“Akreditasi ini merupakan pengakuan atas kerja keras Unusa dalam mengembangkan pendidikan kedokteran berbasis pesantren dan kedokteran pencegahan. Kami memiliki sarana prasarana yang lengkap dan modern. Bahkan, FK Unusa adalah satu-satunya FK yang memiliki tiga rumah sakit sendiri, sehingga mahasiswa tidak mengalami kendala dalam menjalani pendidikan profesi,” jelasnya.
Prof. Kacung menambahkan, lulusan Unusa telah banyak terserap di rumah sakit negeri maupun swasta, serta diterima melanjutkan pendidikan pascasarjana, termasuk program spesialis (PPDS). “Kami menekankan aspek profesionalisme, keterampilan, komunikasi, dan etika kedokteran Islami sebagai bagian penting dari pembelajaran,” imbuhnya.
Dekan FK Unusa, Dr. Handayani, M.Kes., menjelaskan bahwa proses akreditasi yang ditempuh sangat ketat dan komprehensif. Evaluasi mencakup kurikulum, fasilitas, kualitas dosen, sistem mutu, penelitian, pengabdian masyarakat, dan capaian lulusan.
“Kami sangat bersyukur. Tim bekerja maksimal untuk memastikan seluruh standar LAM-PTKes terpenuhi. Akreditasi ini mendorong kami untuk terus berinovasi dalam pendidikan kedokteran,” ujarnya.
Handayani juga menyoroti peran fasilitas modern yang dimiliki FK Unusa seperti laboratorium keterampilan medis, anatomi, serta sistem e-learning terintegrasi (e-sorogan). Ketiga rumah sakit milik sendiri—RSI Jemursari Surabaya, RSI A. Yani Surabaya, dan RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik—memberikan pengalaman klinis yang sangat memadai bagi mahasiswa.
Ia juga menyebutkan bahwa raihan ini menjadi momentum penting untuk memperluas kolaborasi internasional melalui program pertukaran mahasiswa dan riset bersama. FK Unusa juga tengah bersiap membuka Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis.
Sambutan positif juga datang dari alumni, salah satunya dr. Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar, alumni Profesi Dokter Unusa yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua PCINU Belgia dan mahasiswa Magister European Public Health di Université de Liège (Belgia) dan EHESP (Perancis).
“Akreditasi Unggul ini meningkatkan peluang kami dalam bersaing di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan Unusa diakui secara luas,” ujarnya.
Menurutnya, Unusa mampu menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global di bidang medis. “Saya semakin percaya diri dengan bekal pendidikan dari Unusa untuk berkompetisi secara global,” pungkasnya.