SURABAYA – Memperingati Hari Buruh Nasional, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menggagas aksi nyata melalui bakti sosial pelayanan kontrasepsi di 481 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Fokus utama program ini adalah pemasangan metode kontrasepsi jangka panjang, khususnya implan dan IUD (alat kontrasepsi dalam rahim), yang diberikan secara gratis kepada para pekerja perempuan.
Menteri Kemendukbangga sekaligus Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, termasuk kalangan buruh di sektor industri.
“Ini bagian dari pemerintah hadir ke pabrik-pabrik untuk melayani pemasangan kontrasepsi, agar pengaturan angka kelahiran dapat tercapai. Insyaallah sasarannya lebih dari 50 ribu pekerja perempuan,” ujar Wihaji dalam kunjungannya ke Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Selasa (6/5/2025).
Ia menyebutkan, perempuan menjadi prioritas dalam program ini karena mereka berperan ganda sebagai tulang punggung keluarga dan tenaga kerja produktif. Pemerintah ingin memastikan mereka mendapatkan hak atas kesehatan reproduksi tanpa harus mengorbankan karier maupun kesehatan.
“Prioritasnya adalah perempuan karena ini bagian dari kewajiban negara untuk hadir dan memberikan pelayanan kontrasepsi gratis,” imbuhnya.
Diperkirakan lebih dari 50.000 pekerja perempuan akan menerima layanan ini secara serentak, dengan Pasuruan menjadi titik pusat kegiatan nasional.
Selain layanan kontrasepsi, Wihaji juga menyoroti pentingnya pembinaan generasi muda melalui Program Generasi Berencana (GenRe). Dalam kesempatan itu, ia berdialog dengan para Duta GenRe serta memberikan pembekalan terkait nilai-nilai kehidupan sehat dan berintegritas.
“Mereka inilah calon pemimpin bangsa. Ada tiga simbol penting: anti pernikahan dini, tidak melakukan seks bebas, dan menjauhi narkoba. Harapannya, mereka bisa memegang prinsip ini dalam kehidupan,” tegas Wihaji.
Program GenRe diharapkan mampu menjadi sarana edukatif dalam membentuk karakter dan visi jangka panjang anak muda agar terhindar dari pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba.
Terkait kontrasepsi permanen seperti vasektomi, Wihaji menegaskan bahwa pihaknya tetap mengikuti ketentuan dan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Secara umum vasektomi itu haram, kecuali jika tidak mengganggu kesehatan, tidak menyebabkan mandul permanen, bisa direkanalisasi, dan tidak melanggar syariat Islam,” jelasnya.
Ia menambahkan, BKKBN tidak mengampanyekan vasektomi secara terbuka, namun tetap melayani dalam kondisi tertentu sesuai ketentuan. Fokus utama tetap pada metode kontrasepsi jangka panjang non-permanen seperti implan, IUD, suntik, dan pil.
Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen Kemendukbangga/BKKBN dalam membangun masa depan bangsa melalui dua jalur utama: peningkatan akses layanan kesehatan reproduksi dan pembinaan karakter generasi muda.
Dalam kunjungannya di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Wihaji juga menanam pohon dan menandatangani Prasasti Ruang Terbuka Hijau, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M.