Mengenal Budaya Lewat Kegembiraan, FamFest 16 Hore Jadi Momen Tak Terlupakan

Teks : Ustad Suyono (kanan) selaku Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya saat memberikan sambutan di ajang Family Day and Festival atau FamFest 16 Hore yang digelar di Lagoon Mall Surabaya. Foto : Nugi/Indonesiakini.id

SURABAYA – Suasana meriah menyelimuti Lagoon Mall Surabaya pada Sabtu (17/5/2025), saat Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya menggelar kegiatan tahunan bertajuk Family Day and Festival atau FamFest 16 Hore.

Ribuan siswa, orang tua, guru, serta masyarakat umum turut hadir menyemarakkan acara yang sarat edukasi budaya ini.

Dengan mengangkat tema “Pesona Budaya Nusantara dari Jawa hingga Sumatera”, acara ini menjadi ajang perayaan kebersamaan yang dibalut dalam semangat pelestarian kekayaan tradisi Indonesia.

Setiap elemen acara dirancang untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya kepada generasi muda secara menyenangkan.

FamFest kali ini menampilkan berbagai booth tematik yang dihias apik oleh masing-masing kelas. Tiap booth menampilkan kekhasan daerah tertentu, mulai dari pakaian adat, miniatur rumah tradisional, hingga pertunjukan kesenian.

Para siswa berperan aktif sebagai pemandu sekaligus penampil dalam booth mereka, menunjukkan antusiasme luar biasa dalam mengenal dan memperkenalkan budaya bangsa.

Tak hanya siswa, para orang tua pun dilibatkan dalam kegiatan interaktif dan seru, seperti permainan keluarga dan workshop kreatif.

Kegiatan ini menciptakan suasana hangat dan penuh tawa, sekaligus memperkuat ikatan antara anak dan orang tua melalui aktivitas edukatif yang menyenangkan.

Salah satu momen spesial dalam FamFest 16 Hore adalah penampilan dari tokoh-tokoh seni lokal, seperti Cak Kartolo, Ning Tini, dan Kak Tobi.

Maestro Ludruk Jawa timur sekaligus seniman legendaris, cak Kartolo saat diwawancarai awak media.

 

Mereka menyuguhkan pertunjukan seni ludruk dan tari remo yang mengundang decak kagum para penonton. Pertunjukan ini sekaligus menjadi media belajar langsung bagi siswa mengenai seni tradisional khas Surabaya.

Kepala Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Baratajaya, Ustad Suyono, menegaskan bahwa kehadiran para seniman adalah bentuk penghargaan terhadap peran mereka dalam menjaga warisan budaya.

“Kami ingin siswa tumbuh dengan rasa cinta terhadap seni tradisional. Budaya harus dikenalkan sejak dini agar tidak tergerus zaman,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba antar-booth, di mana setiap kelas menampilkan hasil karya terbaik mereka dalam mendekorasi booth sesuai daerah yang diwakili.

Salah satu lomba paling menarik adalah plating kuliner, yang menguji kreativitas keluarga dalam menyajikan makanan tradisional secara estetis dan menggugah selera.

Yang tak kalah menarik, beberapa orang tua siswa turut mempersembahkan tarian dan musik daerah. Partisipasi ini menjadi bukti nyata dukungan mereka terhadap pendidikan karakter dan budaya di sekolah. Semangat gotong royong pun terasa kuat sepanjang acara berlangsung.

Cak Kartolo, yang menjadi salah satu bintang tamu utama, menyampaikan rasa bangganya bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. Ia berharap generasi muda tidak melupakan akar budayanya.

“Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi? Kesenian daerah itu bagian dari jati diri dan identitas bangsa,” cetusnya.

FamFest 16 Hore bukan sekadar pesta tahunan, melainkan ruang aktualisasi dan edukasi yang berdampak positif. Melalui acara ini, siswa diajak untuk mencintai keberagaman budaya Indonesia sambil membangun kebersamaan dengan orang tua dan guru dalam suasana yang menyenangkan.

Dengan dukungan penuh dari komite sekolah, guru, dan seluruh keluarga besar SD Muhammadiyah 16 Baratajaya, FamFest 16 Hore tahun ini sukses meninggalkan kesan mendalam.

Acara ini tidak hanya membangkitkan semangat nasionalisme, tetapi juga mempererat tali silaturahmi di lingkungan sekolah.

Suasana FamFest 16 hore di Lagoon Avenue Surabaya, terlihat ratusan siswa hingga orang tua mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias