MAUMERE – Kursus Wasit Futsal Level 2 Nasional resmi digelar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mulai Selasa (3/6/2025). Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, hingga Sabtu (7/6/2025), dengan pelaksanaan di Aula Bapperida Sikka dan diikuti 32 peserta dari berbagai kabupaten di Flores dan Lembata.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sikka, Ir. Simon Subandi Supriadi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kiprah Asosiasi Futsal Kabupaten (AFKAB) Sikka yang dinilai aktif menyelenggarakan berbagai turnamen futsal dari tingkat desa hingga kabupaten.
“AFKAB Sikka termasuk yang paling aktif. Tahun ini saja tercatat ada 13 turnamen yang telah digelar. Futsal menjadi cabang olahraga yang paling diminati generasi muda dan menjadi sarana membangun sportivitas dan persahabatan,” ujar Simon.
Ia menambahkan, peningkatan kualitas wasit futsal merupakan bagian penting dalam pembinaan olahraga. Menurutnya, keputusan wasit yang tepat dan bijaksana sangat menentukan jalannya pertandingan.
“Kegiatan ini penting agar para wasit mampu membuat keputusan secara tepat, teliti, dan bijak di lapangan. Ini akan menciptakan atmosfer pertandingan yang adil dan memuaskan semua pihak,” katanya.
Dorong Profesionalisme Wasit
Ketua AFKAB Sikka, Margaretha Movaldes da Maga Bapa, yang akrab disapa Femy Bapa, dalam laporan panitia menyampaikan terima kasih kepada Federasi Futsal Indonesia dan PSSI atas kepercayaan yang diberikan kepada Sikka sebagai tuan rumah kegiatan ini. Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Sikka.
> “Kami merasa bangga dipercaya menyelenggarakan kursus ini. Ini bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas SDM, khususnya di bidang perwasitan futsal di kawasan timur Indonesia,” ujar Femy.
Kursus ini, kata dia, juga dilaksanakan secara paralel di dua lokasi lain, yakni Kabupaten TTS dan Kota Kupang. Sikka berencana mengirimkan tiga wasit untuk mengikuti kursus Level 1 di Kupang.
Kegiatan melibatkan dua instruktur nasional, yakni Iksan Budi Laksona dan Noviandry. Selama lima hari, peserta akan mengikuti sesi teori, praktik lapangan, serta uji sertifikasi, termasuk pembahasan detail terhadap 17 pasal peraturan futsal, video test, dan tiga kali fitness test sesuai protokol untuk wasit.
Para peserta berasal dari AFKAB Kabupaten Sikka (13 orang), Flores Timur (5), Ende (2), Ngada (2), dan Nagekeo (10).
Langka di Daerah
Sekretaris KONI Sikka, Marthen Luther Adji, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini dan meminta peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.
> “Kegiatan seperti ini sangat jarang terjadi di tingkat kabupaten. Sebagai mantan atlet dan wasit tinju, saya tahu betul betapa sulitnya peningkatan kualitas wasit—baik dari sisi biaya, waktu, maupun prosesnya,” kata Marthen.
Ia menilai AFKAB Sikka sebagai organisasi olahraga yang paling aktif di daerah. Menurut catatan KONI, hampir setiap bulan selalu ada turnamen futsal yang digelar oleh AFKAB Sikka.
> “Ini menjadi kunci prestasi. Jika ingin meraih prestasi, turnamen harus rutin diselenggarakan. Ilmu yang tidak dipraktikkan akan mati,” ujarnya.
Saat ini, Kabupaten Sikka berada di peringkat ketiga tingkat Provinsi NTT setelah Kota Kupang dan Belu. KONI Sikka telah menyiapkan program untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 dan PON 2028.
Cetak Wasit Berkualitas
Kepala Bapperida Kabupaten Sikka menambahkan, seluruh peserta diinapkan di tiga hotel di Kota Maumere. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas peserta, tetapi juga memberi kontribusi ekonomi bagi daerah.
> “Kami berharap ilmu yang didapat dapat menjadi bekal untuk meningkatkan kualitas pertandingan futsal di masing-masing daerah, bahkan hingga ke level nasional,” ujar salah satu instruktur dalam sesi penutupan.
Kursus Wasit Futsal Level 2 Nasional 2025 di Kabupaten Sikka diharapkan mampu mencetak wasit-wasit profesional yang mampu memimpin pertandingan dengan integritas dan kompetensi tinggi, sekaligus memperkuat ekosistem futsal di kawasan timur Indonesia. (Nikolaus Sanggu)