Kehadiran PT. Seal di Luwuk Bunter Diharapkan Menjadi Penunjang Perekonomian Warga Sekitar

Suasana ketika peresmian Jetty milik perusahaan pertambangan batu bara PT. Seal

KOTIM – Kepala Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kurnain Noor, menyambut Positif beroperasinya dermaga khusus Jetty milik perusahaan pertambangan batu bara PT. Sumber Energi Alam Lestari (SEAL) di desanya.

Ia menjelaskan, Luwuk Bunter merupakan salah satu desa yang berada di alur sungai Cempaga dengan 1500 jiwa, yang terbagi menjadi 4 RW dan 8 RT.

“Selain menjadi Desa pertama dari muara sungai Cempaga, Luwuk Bunter merupakan lokasi yang strategis bagi Investor dalam berinvestasi,” jelasnya pada Selasa (10/06/2025)

Ia juga menambahkan, selain PT Seal, di Luwuk Bunter juga terdapat beberapa perusahaan perkebunan seperti, PT. TASK III, PT. SCC serta PT. BGA.

Selain itu, iya juga menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan para investor yang telah hadir dan mempercayai desanya sebagai tempat berinvestasi.

“Alhamdulillah Desa Luwuk Bunter banyak didatangi investor untuk tempat berinvestasi,” ungkapnya

Selain berinvestasi, ia berharap kehadiran para investor dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi pekerja lokal terutama warga di desanya. Selanjutnya, berdampak positif bagi para pelaku UMKM yang ada di Desa Luwuk Bunter.

“Semoga hal-hal seperti ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Tentunya ada dampak positif bagi daerah terutama terkait dengan tenaga kerja dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat sehingga menyumbang upaya kesejahteraan bagi masyarakat di desa kami,” ujar Kurnain Noor

Sementara itu, saat peresmian owner PT. Seal, H. Asep Sulaiman menyampaikan beberapa pertimbangan mengapa Desa Luwuk Bunter, pada umumnya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi tempat perusahaannya berinvestasi.

Pertama, Luwuk Bunter merupakan daerah yang strategis dan ekonomis dikarenakan letaknya tidak terlalu jauh dari muara laut.

Kedua, Kotim telah tersedia berbagai infrastruktur, terutama perijinan.

Ketiga, dukungan dari pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Keempat, antusiasme masyarakat.

Terkait tenaga kerja, Ia menyampaikan bahwa perusahaannya telah melakukan penandatanganan MOU dengan Pemerintah Kabupaten Katingan maupun Kabupaten Kotim untuk memberikan pelatihan 200 tenaga kerja demi mencapai tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi perusahaan.

“Kita menargetkan 70 persen tenaga kerja lokal. Namun, kita dihadapkan ketiadaan skill yang memadai untuk kriteria yang dibutuhkan, itulah mengapa kita mengadakan MOU dengan Pemerintah Kabupaten Katingan dan Kotim untuk melakukan pelatihan, supaya yang di latih mendapatkan skill sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan dan kesediaan lapangan pekerjaan,” ungkap H. Asep Sulaiman.