JAKARTA | PLN Nusantara Power (PLN NP) semakin mengukuhkan komitmennya dalam mempercepat transisi menuju energi hijau dengan menggandeng dua perusahaan asal Jepang, yaitu IHI Corporation dan Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation. Kerja sama ini bertujuan untuk mengadopsi teknologi mutakhir Jepang guna mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyambut baik kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa PLN NP sebagai salah satu pelopor energi baru terbarukan di Indonesia terbuka untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan berbagai instansi demi mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dalam waktu dekat.
“Kerja sama ini mencerminkan komitmen kuat PLN NP dalam mengatasi tantangan perubahan iklim. Sinergi ini akan membuka peluang baru di sektor energi, terutama dalam pemanfaatan teknologi bersih dan efisiensi energi,” ujar Ruly.
PLN NP berkolaborasi dengan Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation dalam studi pengembangan solusi karbon, termasuk teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), yang dirancang untuk mitigasi pemanasan global di sektor pembangkit energi.
Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN NP, Rachmanoe Indarto, yang menandatangani MoU dengan Toshiba, menyatakan bahwa kerja sama ini akan fokus pada penerapan teknologi penangkapan karbon dioksida (CO2) pada unit pembangkit skala kecil dan besar.
“Ke depan, kami akan mengkaji serta mengujicobakan CCUS pada unit pembangkit termal milik PLN NP, sehingga dapat membantu menyimpan CO2 dan meningkatkan kualitas udara,” jelas Rachmanoe.
Takehiko Matsushita, Wakil Presiden Divisi Sistem Tenaga di Toshiba, menyatakan kegembiraannya atas kerja sama ini. Ia optimis bahwa teknologi CCUS dari Toshiba akan berkontribusi pada pencapaian tujuan netralitas karbon di Indonesia
Selain itu, PLN NP juga bekerja sama dengan IHI Corporation dalam pengembangan energi bersih, khususnya melalui co-firing ammonia pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikelola oleh PLN NP.
Kerja sama ini merupakan bagian dari Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2024 di Jakarta.
Acara ini menjadi momentum penting dalam misi menuju emisi nol di kawasan Asia dan mempercepat pencapaian target netralitas karbon pada tahun 2060.
Kolaborasi dengan kedua perusahaan Jepang ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi emisi karbon di pembangkit listrik yang dikelola oleh PLN NP.
(nugi)