BANGKA (INDONESIAKINI.id) Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional yang menggunakan tangan dan kaki untuk menangkis dan menyerang.
Pencak silat adalah budaya asli dari negara Indonesia. Bahkan pencak silat sudah menjadi warisan budaya turun temurun di Indonesia sejak abad ke-7.
Pada dasarnya, pencak silat sebagai ilmu bela diri mengandung 5 unsur, yaitu olah raga, seni, bela diri, pendidikan mental dan kerohanian serta persaudaraan.
Sekarang pencak silat sudah dikenal diseluruh dunia. Guna mempererat persaudaraan dan lebih memajukan seni bela diri ini, diadakan Seminar Internasional Silat Tradisi di Hotel Artini Dijiwa, Ubud, Provinsi Bali, Indonesia.
Seminar ini dilaksanakan hari Selasa sampai Sabtu (24-28/09/2024). Kegiatan ini diselenggarakan oleh perguruan Pencak silat Hawaii yang dikoordinatori oleh Grand Master Bernard Chong.
Sedangkan pembicara utama seminar kali ini adalah Prof. Dr. Iskandar Muda AJR dari Temasek Academy.
Kegiatan seminar internasional silat tradisi ini rutin dilakukan setiap tahunnya dengan tuan rumah yang berbeda.
Dari Provinsi Bangka Belitung ada 2 perguruan yang diundang hadir dikegiatan ini, yaitu Tori Hidayatullah dari Padepokan Silat Buyut Banten dan Budi Firmansyah dari Perguruan Silat Pulau Kelapa.
Tori Hidayatullah selaku ketua Padepokan Buyut Banten kepada jurnalis media ini mengatakan bahwa, dia sangat bersyukur atas undangan yang diberikan oleh Grand Master Bernard Chong selaku koordinator seminar internasional ini.
Tori berterima kasih kepada pelaksana kegiatan ini, bahwa padepokan mereka yang bermarkas di Dusun Bokor, Desa Air Duren, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, diberikan kepercayaan untuk hadir di seminar ini.
“Undangan dari panitia ini menunjukkan bahwa mereka sangat menghargai dedikasi dan perjuangan kami di dunia persilatan. Kami dari Padepokan Buyut Banten sangat mengapresiasi undangan untuk ikut seminar ini,” Kata Tori Hidayatullah.
Poin pembahasan dalam seminar ini adalah masalah – masalah yang terjadi diseputaran silat secara umum, dibahas juga kurikulum pembelajaran silat agar nosa seragam di seluruh dunia, serta usulan kedepan agar Akademi Persilatan Dunia di Kuala Lumpur, Malaysia, mendapat gelar secara akademik.
Masih menurut sesepuh Padepokan Buyut Banten ini, para peserta dan panitia juga sepakat menunjuk Provinsi Bangka Belitung untuk menjadi tuan rumah di edisi tahun 2025 mendatang.
“Kami dari Padepokan Buyut Banten menyambut baik rencana Provinsi Babel ditunjuk menjadi tuan rumah edisi 2025. Harapan kami apabila benar terlaksana, target kami ada 10 negara yang turut ambil bagian dan berpartisipasi tahun depan di Provinsi Babel,” urai ketua Padepokan Buyut Banten ini.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan kegiatan penandatanganan nota kesepakatan (MOU) antara Temasek Academy yang diwakili oleh Prof. Dr. Iskandar Muda AJR yang merupakan pendekar Temasek Academy dengan berbagai perguruan silat dari berbagai negara.
Seminar internasional ini diikuti oleh sesepuh silat dari 3 negara, yaitu Amerika Serikat, Singapura dan Indonesia. Dari Indonesia berasal dari DIY, Bali dan Babel. Sedangkan Amerika Serikat datang dari 3 wilayah, yaitu Hawai, Las Vegas dan Nevada.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan membesarkan Padepokan Buyut Banten. Tolong do’a kan juga semoga apa yang dilakukan ini bisa membawa nama baik dan memperkenalkan daerah kita lewat dunia persilatan,” tutup Tori Hidayatullah.