Daerah  

Demi Nelayan Tercinta, Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Dukung Pengerukan Muara Air Kantung

BANGKA (INDONESIAKINI) Polemik pengerukan alur muara Air Kantung yang terus menjadi sorotan dalam 5 hari terakhir ini turut mendorong Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) bersuara.

Ketua SNNU, Lukman, SH, mengatakan bahwa ia turut prihatin dengan keadaan yang terjadi di muara tersebut.

Sebagai ketua dari salah satu organisasi nelayan, ia berharap semua pihak dapat menempatkan posisi dalam kapasitas masing – masing.

SNNU beranggotakan para nelayan. Sudah sepatutnya sebagai sebuah organisasi nelayan, SNNU mengambil sikap dan berbicara demi kepentingan anggotanya.

SNNU mendukung penuh apa yang telah dilakukan oleh PJ Bupati Bangka yang telah menerbitkan surat izin pekerjaan normalisasi alur muara tersebut kepada PT. Naga Mas Sumatra.

“PJ Bupati Bangka sudah ambil keputusan. Saya yakin keputusan ini demi nelayan tercinta. Sudah seharusnya kebijakan ini didukung oleh nelayan,” papar Lukman, SH.

Nelayan harusnya bersyukur bahwa ditengah kondisi susah PJ Bupati Bangka berani ambil kebijakan untuk kepentingan nelayan dan keluarganya.

Menghadapi musim utara yang sudah tidak lama lagi, Lukman, SH, mengatakan bahwa SNNU mendukung pengerukan yang dilakukan perusahaan PT. Naga Mas Sumatra asalkan tidak ada aturan yang dilanggar. Karena memang sudah lama muara ini terbengkalai dan terlantar.

“Sebagai sebuah organisasi yang beranggotakan nelayan, SNNU sangat mendukung dan akan terus melakukan pengawasan terhadap pengerukan tersebut sehingga bisa berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.

Semua anggota SNNU juga sangat mendukung aktivitas ini. Mereka malah berterima kasih kepada Pemerintah Daerah dan pihak Perusahaan yang bersedia bekerja demi kelancaran aktivitas mereka untuk keluar masuk muara.

“Nelayan kami tuntutannya hanya muara ini terbuka dan aktivitas bisa lancar. Alhamdulillah sudah mulai dikerjakan. Jadi tidak ada alasan kami tidak mendukung. Kami dukung pekerjaan ini karena inilah tuntutan nelayan yang sebenarnya,” Kata Lukman, SH, mengakhiri perbincangan.

Penulis: Edo meirdiannoEditor: Edo meirdianno