BANGKA (INDONESIAKINI) Demam berdarah adalah penyakit infeksi akibat virus yang menular melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah beresiko mengancam nyawa.
Di Kabupaten Bangka, demam berdarah juga tercatat cukup tinggi. Menurut data sampai minggu ke 40 bulan September terdapat penambahan sebanyak 339 kasus dengan jumlah 7 orang meninggal dunia.
Kecamatan Sungailiat tercatat penambahan yang cukup signifikan dengan jumlah 133 orang. Selanjutnya secara berturut turut Kecamatan Merawang 81 orang, Kecamatan Riau Silip ada 36 orang, Kecamatan Pemali 28 orang, Kecamatan Belinyu 25 orang, Kecamatan Bakam 18 orang, Kecamatan Mendo Barat 12 orang dan Kecamatan Puding Besar paling rendah sebanyak 6 orang.
Ada beberapa langkah pencegahan demam berdarah yang sudah dilakukan seperti gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penyemprotan atau foging, pemberian abate kepada masyarakat, membentuk tenaga pemantau jentik (jumantik).
Dalam rilis kepada media INDONESIKINI, Selasa (08/10/2024) sore, Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Boy Yandra SKM, MPH, mengatakan bahwa HAKLI Bangka terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk terus melakukan sosialisasi dan pencegahan kasus demam berdarah ini.
Dalam rangka gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sudah dilakukan di semua Kecamatan dan semua Desa di Kabupaten Bangka pada hari Jum’at ataupun hari Minggu sudah dilakukan gerakan PSN.
Hal ini dilakukan guna membunuh atau memberantas jentik yang ada di tempat – tempat perindukan nyamuk tersebut, seperti selokan, bekas tempat minuman, ban bekas, tempat penampungan air, ataupun drum yang sudah tidak terpakai.
“Dalam hal pemberantasan sarang nyamuk, kolaborasi semua pihak sudah terjalin baik dan rapi. Pihak Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT, Kaling, Kelurahan, Kecamatan, HAKLI Bangka, pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan semua sudah bekerja baik. Kolaborasi yang terjalin baik ini sangat membantu dalam pemberantasan sarang nyamuk,” kata Ketua HAKLI Bangka ini.
Khusus untuk pembentukan tenaga jumantik sampai ke sekolah – sekolah, pihak HAKLI Bangka bekerja sama dengan Puskesmas. Program ini melibat anak sekolah menjadi tenaga jumantik dirumah masing – masing.
“HAKLI Bangka bekerjasama dengan Puskesmas menjadikan anak sekolah menjadi tenaga jumantik. Ini sangat bermanfaat. Setiap hari senen anak murid melaporkan ke guru kelasnya, dan ini harus ditindaklanjuti oleh guru bila terdapat jentik nyamuk. Guru melaporkan ke Pihak Puskesmas bila ada laporan jentik nyamuk oleh siswanya,” terang Boy Yandra.
Kegiatan ini menurut dia sangat berguna untuk memberantas jentik nyamuk sehingga tidak menjadi nyamuk dewasa yang berbahaya.
Boy Yandra, SKM, MPH, juga berharap agar masyarakat jangan lupa membersihkan selokan minimal dekat rumah sendiri. Ia juga berharap ada program Jum’at bersih di rumah sehingga kita bisa terbebas dari demam berdarah.
“Kami menghimbau kepada semua warga bila ada tanda tanda keluarga terkena demam berdarah untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Bila terbukti positif demam berdarah segera laporkan ke RT, Kaling ataupun Puskesmas sehingga penanganan dan tindak lanjut akan lebih cepat dan akurat,” urainya.
Terakhir Boy Yandra mengajak kita semua terlibat aktif dalam program pemberantasan demam berdarah ini. Jaga kebersihan lingkungan masing – masing. Kalau lingkungan kita bersih, mudah -mudahan tidak akan ada nyamuk yang menyebabkan demam berdarah ini.