Dari Kafe hingga Rumah Sakit Jiwa, Cita Hati Christian School Bekali Siswanya dengan Pengalaman Dunia Nyata

SURABAYA | Cita Hati Christian School terus menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia profesional. Selain memberikan pendidikan akademik terbaik, sekolah ini juga menawarkan pengalaman unik melalui Program Internship Tahunan.

Wakil Kepala Sekolah Cita Hati Christian School, Belfin Paian Siahaan, mengungkapkan bahwa program ini dirancang khusus untuk siswa kelas 12 agar mereka dapat mengenal langsung dunia kerja.

“Program Internship Tahunan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis dan wawasan luas tentang realitas dunia kerja. Harapannya, siswa siap menghadapi masa depan setelah lulus,” ujar Belfin saat ditemui di kampus Pakuwon City, Surabaya, Senin (2/12/2024).

Belfin menambahkan, melalui program ini, Cita Hati Christian School ingin menciptakan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan global.

Dengan terjun langsung ke berbagai profesi, para siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi potensi mereka sambil mendapatkan pelajaran berharga yang menjadi bekal di masa mendatang.

“Program ini sejalan dengan visi kami untuk mencetak pemimpin dan inovator masa depan,” imbuhnya.

Pada tahun 2024, Program Internship Tahunan berlangsung selama satu minggu, mulai 25 hingga 29 November.

Program ini melibatkan para siswa untuk magang di berbagai lokasi, seperti kafe, supermarket, kantor notaris, hingga sektor lain yang relevan.

Sebanyak 100 siswa kelas 12 dari kampus Pakuwon City ikut ambil bagian dalam program ini. Di Galaxy Mall Surabaya, terdapat 18 siswa yang menjalani magang.

Sementara itu, empat siswa, yakni Chloe Sharon Pranoto, Dean Ong, Matthew Edmund Chen, dan Steven Efendy, mendapatkan pengalaman bekerja di tenant Cheskee.

Namun, yang paling menarik perhatian adalah Kaleb Sebastian Susilo (17), seorang siswa kelas 12 yang magang sebagai asisten psikolog di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya.

Sejak hari pertama, Kaleb diperkenalkan dengan berbagai aspek dunia psikologi, termasuk mendampingi psikolog dalam observasi pasien, mencatat perkembangan mereka, serta mempelajari pendekatan empati dan profesionalisme dalam kesehatan mental.

Kaleb mengaku terkejut tetapi sangat senang dengan pengalamannya magang di RSJ Menur. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memberinya wawasan mendalam tentang tantangan di bidang kesehatan mental, tetapi juga mengasah empati dan keterampilan komunikasinya.

“Berinteraksi dengan tenaga medis dan pasien di RSJ Menur adalah pelajaran hidup yang sangat berharga, yang tidak bisa didapatkan di ruang kelas,” ujar Kaleb.

Selain di RSJ Menur, program ini juga mengarahkan siswa ke berbagai lokasi lain untuk mengeksplorasi minat mereka di bidang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

“Melalui program ini, kami ingin para siswa mampu mendalami berbagai profesi dan membawa bekal yang berharga untuk masa depan mereka,” tutup Belfin.