SURABAYA | Tangisan bayi laki-laki yang ditemukan terbungkus kain jarik dan kantong plastik merah di Jalan Gunung Anyar Timur, Surabaya baru-baru ini menjadi alarm bagi warga setempat.
Bayi malang itu ditemukan pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 13.35 WIB di dekat tempat pembuangan sampah (TPS). Saat ditemukan, ari-ari bayi tersebut masih menempel, menandakan bahwa ia baru saja dilahirkan.
Penemuan ini memancing perhatian berbagai pihak, termasuk Ketua Fraksi PKS ,di DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati, yang menyatakan keprihatinannya atas insiden yang memilukan ini.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Bayi adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dan dirawat, bukan ditelantarkan seperti ini,” tegas Lilik yang juga menjabat sebagai Bendahara DPW PKS Jatim.
Lilik menyoroti betapa tindakan tersebut tidak hanya melanggar nilai-nilai kemanusiaan, tetapi juga membahayakan nyawa seorang bayi yang tidak bersalah.
Ia menekankan perlunya meningkatkan kepedulian masyarakat untuk mencegah peristiwa serupa di masa depan.
Sebagai anggota Komisi C DPRD Jatim, Lilik juga menggarisbawahi pentingnya edukasi terkait perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.
Menurutnya, langkah preventif melalui pendidikan dan sosialisasi harus digencarkan guna mengurangi kasus-kasus serupa.
“Kami mendorong pemerintah dan pihak terkait untuk lebih aktif memberikan edukasi tentang perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Ini adalah langkah awal untuk mencegah kejadian memilukan seperti ini,” lanjutnya.
Selain itu, Lilik menegaskan peran besar orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka. Ia menduga kasus ini mungkin terkait dengan pergaulan bebas yang tidak diinginkan.
“Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan anak-anak mereka terhindar dari pergaulan yang dapat berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan. Peran keluarga sangat penting untuk membentuk generasi yang berkualitas,” ujarnya pada (22/01/25) Rabu.
Hingga saat ini, bayi tersebut telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat, sementara pihak kepolisian masih menyelidiki pelaku di balik tindakan tidak manusiawi ini.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya peran pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam melindungi anak-anak sebagai aset bangsa.