SURABAYA – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) berhasil melampaui target bongkar muat di awal tahun 2025 dengan menangani 120.857 TEUs atau 101,61% dari target yang ditetapkan. Capaian ini terutama didukung oleh kinerja arus peti kemas internasional yang mencapai 102,84% dari target.
Namun, jika dibandingkan dengan Januari 2024, arus peti kemas TPS pada Januari 2025 mengalami koreksi sebesar 6,8%. Koreksi ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan arus peti kemas internasional sebesar 3,9% akibat libur Chinese New Year (CNY), yang menyebabkan sejumlah kapal dari dan menuju China berhenti beroperasi sementara waktu.
Pada Januari 2025, distribusi arus peti kemas di TPS terdiri dari 48% ekspor (55.527 TEUs) dan 52% impor (59.392 TEUs). Dibandingkan periode yang sama tahun 2024, arus peti kemas impor naik 1%, sedangkan ekspor turun 1%. Pada Januari 2024, arus peti kemas ekspor tercatat sebanyak 58.885 TEUs, sedangkan impor mencapai 60.662 TEUs.
Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menegaskan bahwa TPS terus berupaya meningkatkan efisiensi dan pelayanan bongkar muat melalui penerapan standar operasional berbasis planning & control, digitalisasi, serta inisiatif efisiensi lainnya.
“Kami bersyukur dapat mencapai target throughput di awal tahun 2025 sesuai dengan yang ditetapkan pemegang saham. Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan capaian ini,” ujarnya.
Dari sisi produktivitas, TPS juga mencatat peningkatan signifikan dengan kinerja bongkar muat 50 box/ship/hour, melampaui standar yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, yaitu 48 box/ship/hour. Dengan capaian ini, TPS tetap menjadi pemimpin pasar di Pelabuhan Tanjung Perak dengan pangsa pasar 83%.