Dorong Budaya Daur Ulang, TPS Dirikan Bank Sampah “Gotong Royong” di Perak Barat

SURABAYA – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak usaha dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menggagas pendirian Bank Sampah “Gotong Royong” di RW 3 Kelurahan Perak Barat, Surabaya. (15/06/25) Minggu.

Program ini merupakan bagian dari komitmen bersama TPS dan SPTP dalam mendukung penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan.

Inisiatif pendirian bank sampah ini terinspirasi dari kesuksesan pengelolaan Bank Sampah Induk Berkah di Sukomanunggal. Sebagai langkah awal, Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TPS melakukan penjajakan dan dialog bersama warga RW 3 untuk membangun pondasi program yang kuat dan berkelanjutan.

Proses perintisan melibatkan diskusi partisipatif yang mencakup penentuan lokasi, mekanisme pengelolaan, hingga strategi pemasaran hasil daur ulang. Hasil dari kolaborasi ini adalah pemanfaatan aplikasi Sistem Kelola Sampah (SIKELAPA), sebuah platform digital yang tak hanya mengelola data pengumpulan sampah, namun juga terintegrasi dengan layanan lain seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor, tabungan emas di Pegadaian, hingga penukaran sampah menjadi kebutuhan pokok (sembako).

Sebagai dukungan menyeluruh, TPS dan SPTP menyediakan berbagai fasilitas pendukung mulai dari pembangunan gudang sampah, alat pres, hingga pelatihan pengelolaan sampah bagi warga. Semua ini bertujuan menjadikan Bank Sampah “Gotong Royong” sebagai sistem yang modern, transparan, dan profesional.

Resmi beroperasi sejak Januari 2025, bank sampah ini telah menghimpun 826 kilogram sampah dalam dua bulan pertama dengan nilai ekonomis mencapai Rp1.305.816. Fasilitas ini berlokasi di area Lapangan Sepak Bola Colombo, Jalan Ikan Dorang No. 46, Surabaya. Dalam perjalanannya, struktur kepengurusan pun terbentuk dengan Haryanto, Ketua RW 3, ditunjuk sebagai Ketua Pengelola.

Jenis sampah yang dikumpulkan antara lain kertas, kardus, serta botol dan galon air mineral. Dari ketiganya, galon air mineral menjadi yang paling diminati karena bernilai ekonomi tinggi dan dapat diolah menjadi produk kreatif seperti pot bunga.

Produk daur ulang berupa pot tanaman dari galon air mineral ini bahkan diminati oleh warga luar Perak Barat. Salah satu pengurus bank sampah, Rusli, menyebutkan bahwa satu pot bunga hasil daur ulang bisa dijual hingga Rp15.000 per buah. “Pot ini cukup diminati karena bentuknya unik dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung program TJSL yang digagas SPTP. “Pendirian Bank Sampah sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yakni mendorong energi bersih dan komunitas yang berkelanjutan,” jelasnya.

Dengan hadirnya Bank Sampah “Gotong Royong”, diharapkan tumbuh kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari rumah masing-masing. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak komunitas dan membentuk budaya kelola sampah yang berkelanjutan.

Sebagai informasi, PT Terminal Petikemas Surabaya adalah penyedia jasa logistik peti kemas ekspor dan impor, yang saat ini mengelola dermaga internasional dan domestik. Hingga caturwulan pertama 2025, TPS mencatat arus peti kemas mencapai 498.727 TEUs.