SURABAYA | Kesiapan Kota Surabaya dalam mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 ditandai dengan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Semeru 2024 yang dilaksanakan di Lapangan A Mapolrestabes Surabaya pada Jumat pagi (16/08).
Apel gelar pasukan ini dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Kasi Intelijen Korem yang mewakili Danrem, perwakilan Komandan Kodim, Kapolres KP3, Kasatpol PP Kota Surabaya, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala BPBD Kota Surabaya, serta Pejabat Utama (PJU) Polrestabes Surabaya.
Pasukan yang terlibat dalam apel ini meliputi Satuan Patroli Motor Samapta, TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, serta sejumlah kendaraan roda empat dari Polri.
Operasi Mantap Praja Semeru 2024 akan berlangsung mulai 19 Agustus hingga 31 Desember 2024. Apel ini diakhiri dengan pengecekan kesiapan personel serta sarana dan prasarana oleh Kapolrestabes Surabaya, didampingi PJU dan perwakilan dari stakeholder Kota Surabaya.
Operasi ini melibatkan berbagai unsur gabungan, termasuk Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Damkar, Linmas, dan stakeholder terkait lainnya. Fokus pengamanan akan diarahkan pada objek-objek vital seperti kantor KPU dan Bawaslu, serta pelaksanaan patroli keamanan dan sosialisasi deklarasi damai.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce, menyatakan bahwa Operasi Mantap Praja Semeru 2024 akan berlangsung selama 135 hari, dengan fokus pada pengamanan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, serta Pilkada serentak di tingkat Kabupaten/Kota.
“Dalam beberapa bulan terakhir, suhu politik telah meningkat dengan munculnya sejumlah calon kepala daerah, yang merupakan bagian dari dinamika demokrasi. Meski begitu, semua pihak, termasuk masyarakat, diimbau untuk tetap menjaga situasi agar tetap damai,” tegasnya.
“Mari kita bersama-sama sukseskan Pilkada serentak 2024 dengan semarak, aman, dan damai. Jangan mudah terpengaruh oleh berita hoaks, SARA, dan politik identitas. Mari kita jaga kota Surabaya tetap kondusif, aman, dan nyaman,” tambahnya.
(nugi)
