UPT Taman Budaya Jatim Gelar Seni Pertunjukan Kesenian Seblang, Tarian Magis Untuk Tolak Bala Warga Banyuwangi

SURABAYA | Kesenian Seblang merupakan produk kearifan lokal asli dari Kab. Banyuwangi. Tarian ini merupakan tarian adat yang digunakan warga 2 desa di Banyuwangi untuk membersihkan desa dari bala’ atau bahaya atau biasa dikenal bersih desa.

Tarian ini digelar di 2 desa, yaitu Desa Olehsari dan Desa Bakungan yang di Kec. Glagah. Meski memiliki nama yang sama, namun terdapat beberapa hal yang membedakan pelaksanaan Tari Seblang di 2 desa tersebut.

Ritual di Desa Olehsari dilakukan 7 hari berturut-turut setelah Idul Fitri pada sore harinya. Sementara di Desa Bakungan biasanya melakukan ritual tari seblang tepat 1 minggu setelah hari raya Idul Adha dan dilakukan 1 malam penuh setelah magrib.

Penari Seblang biasanya dipilih secara supranatural oleh dukun setempat dan tetap berada pada garis keturunan penari seblang sebelumnya. Tarian Seblang di Desa Olehsari dilakukan wanita yang belum baligh atau dalam bahasa Jawa disebut Mojoputri.

Berbeda dengan Desa Olehsari, penari di Desa Bakungan dipilih dari wanita yang sudah berumur lebih dari 50 tahun dan sudah mengalami menopause. Kedua penari sama-sama menggunakan omprok (mahkota), tapi memiliki bentuk dan jumlah bunga yang berbeda.

Penari Di Desa Olehsari menggunakan omprok yang terbuat dari pelepah pisang hijau segar yang di suir-suir dan diatasnya diberi bunga-bunga segar yang diambil dari area pemakaman sekitarnya. Selain kedua hal itu, terdapat kaca kecil yang diletakkan di tengah-tengah omprok. Setelah omprok selesai disusun, omprok diletakkan diatas kepala hingga menutup sebagian wajah penari.

Lantas bagaimana bentuk tarian Seblang yang kuat sekali unsur mistisnya saat bermetamorfosa menjadi sebuah sajian seni pertunjukan yang tentu saja bentuk artistik lebih menonjol daripada unsur mistisnya.

Koreografer muda Bayuwangi, Miftahul Jannah, S.Sn. mencoba membedah tarian Seblang Desa Olehsari yang sarat dengan unsur mistis menjadi sebuah sajian yang enak untuk ditonton dan dinikmati. Bentuk-bentuk makhluk mistis digambarkan dalam wujud raksasa atau buto.

Dari rangkaian karya ini menjadi mudah bagi penonton untuk memahami apa sebenarnya tarian Seblang itu. Miftahul Jannah memberi judul karya seni pertunjukan ini dengan “Antaratma Seblang”, artinya “Jiwa batin atau kehadiran internal (kesadaran) yang ada dalam diri untuk Seblang”.

Pemaknaan lebih dalam pada nilai spiritual Antaratma Seblang menekankan pada penyatuan jiwa dan batin sehingga terbentuk dalam kesadaran dalam diri untuk “Seblang”. Antaratma Seblang juga berbicara tentang bagaimana menyikapi tanggung jawab yang telah digariskan dengan perasaan keterikatan sesuatu yang lebih besar dari diri sang penari Seblang.

Sehingga hadirnya kesadaran itu merupakan usaha pencarian makna dalam mencapai harapan dalam doa yang diucapkan. Pemaknaan yangdituju guna ketenangan lahir dan batin.

Pergelaran ini akan dibawakan oleh grup kesenian E’Star dari SMKN 1 Kab.Banyuwangi. Jumlah keseluruhan tim kurang lebih 30 orang, dengan susunan tim kreatif sebagai berikut:

1. Pimpinan/Penanggung Jawab Slamet Diharjo, S. Sn/Wahyu Gustono (Kepala Dusun Desa Adat Seblang Olehsari).

2. Sutradara Miftahul Jannah, S. Sn.

3. Penata Tari Ossy Widya Kusumastuti, S.Pd.

4. Penata Artistik Gilang Ramadhani, S. Sn.

5. Penata Musik M Pungky Hartono, S. Sn.

6. Penata Rias/kostum Shoula, Vio.

7. Penata Lampu Panji Prasetyo, S. Sn.8. Penata Property Zolan, Reza.

Ketua TBJ Jatim Ali Makruf menyampaikan, karya ini akan dipentaskan di Taman Budaya Jatim (TBJ) secara utuh dengan durasi antara 45 – 60 menit di Pendapa Jayengrana, Jum’at (26/4/2024) pukul 19.30 WIB. Pertunjukan bersifat GRATIS!!! dan terbuka untuk umum.

 

(nugi)