SURABAYA | Inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Jawa Timur pada Juli 2024 mencapai 2,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,41, ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Zulkipli.
Inflasi tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 3,45 persen dengan IHK 108,80, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 1,53 persen dengan IHK 105,66.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran,” jelas Zulkipli.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan meliputi :
– Makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,62 persen
– Pakaian dan alas kaki sebesar 1,62 persen
– Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,45 persen
– Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,95 persen
– Kesehatan sebesar 1,96 persen
– Transportasi sebesar 1,38 persen
– Rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,19 persen
– Pendidikan sebesar 1,97 persen
– Penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,94 persen
– Perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,57 persen
Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,44 persen.
Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) dan year-to-date (y-to-d) Jawa Timur pada Juli 2024 masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,84 persen.
(nugi)