Opini  

Indonesia Tanpa Korupsi: Mimpi atau Kenyataan yang Bisa Dicapai?

Oleh: Maria Nona Mechtildis

KORUPSI di Indonesia bukan lagi sekadar persoalan hukum, melainkan telah menjadi budaya yang mengakar dan berpotensi merusak struktur sosial, ekonomi, serta politik.

Setiap tahunnya, triliunan rupiah dana masyarakat hilang akibat praktik korupsi yang dilakukan oleh individu tidak bertanggung jawab, mulai dari pejabat tinggi hingga aparat di level lokal.

Ironisnya, meskipun banyak kasus korupsi terbongkar, hukuman yang dijatuhkan sering kali tidak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan. Fenomena ini menciptakan persepsi bahwa korupsi hanyalah “risiko yang dapat diambil” karena konsekuensinya dianggap tidak cukup berat.

Selain itu, budaya korupsi yang telah mengakar di berbagai lapisan masyarakat menjadikan pemberantasan praktik ini semakin sulit. Mentalitas terhadap “uang pelicin” atau “upeti” masih dianggap wajar dalam birokrasi, yang pada akhirnya memperkuat siklus korupsi yang sulit diputus.

Praktik ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial serta menggerus kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan. Dana yang seharusnya digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat justru masuk ke kantong pribadi pihak-pihak tertentu. Akibatnya, kelompok masyarakat kecil yang seharusnya mendapatkan manfaat dari pembangunan malah semakin terjerumus dalam kemiskinan dan ketidakadilan.

Untuk memutus rantai korupsi, diperlukan tindakan tegas dan berani dari seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah harus menunjukkan komitmen nyata dengan memperkuat lembaga antikorupsi seperti KPK, menerapkan hukuman yang berat bagi koruptor, serta menciptakan sistem yang lebih transparan dan akuntabel.

Di sisi lain, masyarakat juga harus berperan aktif dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya korupsi dan tidak memberikan toleransi terhadap praktik curang. Pendidikan antikorupsi sejak dini juga perlu digencarkan untuk menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran kepada generasi muda.

Tanpa upaya kolektif dan konsisten, korupsi akan terus menjadi lingkaran setan yang sulit diputus serta menjadi penghambat utama kemajuan Indonesia.