BOGOR – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, turun langsung ke lapangan untuk meninjau penyebab banjir yang melanda Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor. Setelah menghadiri retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Rudy tiba di Bogor pada Sabtu (1/3) pukul 11.00 WIB dan segera menuju lokasi terdampak.
“Hari ini kami meninjau langsung kondisi di Desa Cijayanti. Curah hujan yang tinggi sejak kemarin menyebabkan sejumlah wilayah tergenang air, bahkan mengalami banjir,” ujar Rudy di lokasi.
Setibanya di Desa Cijayanti, Rudy menyusuri aliran Kali Cisarapati yang meluap pada Jumat (28/2) sore, mengakibatkan banjir lintasan di tiga kampung. Setelah melakukan peninjauan, ia menyimpulkan bahwa pendangkalan sungai akibat sedimentasi tinggi menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir.
“Pendangkalan ini disebabkan oleh sedimentasi yang cukup tinggi, ditambah dengan tanah merah di pinggir kali yang terbawa saat hujan deras. Ini perlu segera dinormalisasi,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengerahkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk melakukan pengerukan sungai. Selain itu, Rudy mengajak pihak pengembang perumahan di sekitar lokasi untuk berkolaborasi dalam upaya normalisasi Kali Cisarapati.
“Beberapa pengembang memiliki alat berat yang memadai, mari kita bekerja sama. Investasi di Kabupaten Bogor harus memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan malah berdampak buruk,” tegasnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, banjir lintasan akibat luapan Kali Cisarapati menggenangi tiga kampung di Desa Cijayanti, yakni Kampung Cicerewed (57 rumah terdampak), Kampung Cimanggurang (9 rumah terdampak), dan Kampung Babakan Tengah (7 rumah terdampak). Total sebanyak 243 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk terus menangani permasalahan banjir melalui berbagai langkah strategis, termasuk normalisasi sungai dan sinergi dengan para pemangku kepentingan guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
(Maryadi)