Jurnal Unusa Melesat, Raih Akreditasi Tinggi Targetkan Indeks Internasional

SURABAYA – Kabar membanggakan kembali datang dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), tepatnya dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Pada momentum Ramadan lalu, LPPM Unusa menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 10/C/C3/DT.05.00/2025 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I Tahun 2025.

Kepala Bidang 4 LPPM Unusa, Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, mengungkapkan bahwa dua jurnal Unusa berhasil mencatat prestasi membanggakan. Jurnal Education and Human Development naik peringkat dari SINTA 3 menjadi SINTA 2, sementara jurnal Nursing and Holistic Care berhasil terakreditasi baru di level SINTA 3.

Tak hanya itu, saat ini Unusa juga memiliki satu jurnal yang telah terindeks Scopus dan SINTA 1, yakni Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology (IJMLST), serta satu jurnal lainnya, Environmental Technology Management (ETM), yang terindeks di California Birth Index (CABI). Sebanyak sebelas jurnal lainnya juga telah terindeks dalam Directory of Open Access Journals (DOAJ).

Lebih lanjut, Dr. Fifi menjelaskan bahwa dari total 16 jurnal Unusa, sebanyak 14 di antaranya telah terakreditasi SINTA. Dua jurnal yang berada di peringkat SINTA 2 adalah Child Education Journal (CEJ) dan Education and Human Development Journal (EHDJ).

Lima jurnal lainnya berada di level SINTA 3, yakni Jurnal Ilmiah Kesehatan, Business and Finance Journal, Journal of Islamic Civilization, Medical Technology and Public Health Journal, serta Nurse and Holistic Care.

Untuk level SINTA 4, terdapat empat jurnal, yaitu Accounting and Management Journal, International Islamic Medical Journal, Applied Technology and Computing Science Journal, serta Medical and Health Science Journal. Sedangkan dua jurnal lainnya berada di level SINTA 5, yakni Community Development Journal dan Journal of Health Community Service.

Dr. Fifi yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Relawan dan Pengelola Jurnal PTNU (ARJUNU), menegaskan bahwa pencapaian ini tidak diraih dengan mudah. Butuh proses panjang dan konsistensi, mulai dari jurnal yang belum terakreditasi hingga kini banyak yang telah menembus indeks nasional dan internasional.

“Unusa secara konsisten memberikan pelatihan kepada para editor melalui ARJUNU, RJI, hingga kegiatan yang didukung Kementerian. Dukungan dari pimpinan juga sangat besar dalam peningkatan kualitas jurnal di lingkungan kampus,” ujarnya, (09/04/23) Rabu.

Selain pelatihan, Unusa juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi, baik di tingkat Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kerja sama tersebut mencakup aspek penulis, editor, dan reviewer guna meningkatkan keragaman dan kualitas publikasi.

“Bahkan, kami juga menggandeng mitra di tingkat internasional sehingga saat ini jurnal-jurnal Unusa memiliki editor dari berbagai negara dan benua,” terang Dr. Fifi.

Ia pun menutup dengan optimisme bahwa tahun ini beberapa jurnal Unusa akan didaftarkan untuk proses indeksasi di Scopus. “InshaAllah, tahun ini kami akan mencoba mendaftar ke Scopus untuk jurnal-jurnal yang sudah siap,” pungkasnya.