Hotel Indonesia Catat Kenaikan Tarif 8%, Tren Pemesanan Makin Dinamis

JAKARTA – Laporan terbaru dari SiteMinder, platform distribusi dan pendapatan hotel global, mengungkapkan bahwa tarif kamar hotel di Indonesia terus meningkat sepanjang 2024. Setiap bulan menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan rata-rata kenaikan sebesar 8%.

Data dari SiteMinder’s Hotel Booking Trends, yang menganalisis lebih dari 125 juta pemesanan hotel, mencatat bahwa tarif kamar mencapai puncaknya pada Agustus dengan rata-rata IDR 2,673,874. Bulan ini menjadi periode tersibuk bagi hotel-hotel di Indonesia.

Tren Unik: Senin Jadi Malam Termahal

Laporan tersebut juga menemukan bahwa Indonesia memiliki pola harga yang berbeda dibandingkan tren global. Jika di banyak negara malam Jumat menjadi yang termahal, di Indonesia justru Senin mencatat tarif tertinggi dengan rata-rata IDR 2,318,560. Sebaliknya, Sabtu menjadi malam dengan tarif terendah, yakni IDR 2,097,091.

Selisih antara malam termahal dan termurah di Indonesia tercatat IDR 221,469, lebih kecil dibandingkan rata-rata global sebesar IDR 489,423.

Tingkat Pembatalan Terendah di Dunia

Hotel-hotel di Indonesia juga memiliki tingkat pembatalan pemesanan terendah secara global pada 2024, yakni hanya 12%, atau delapan poin di bawah rata-rata global.

Selain itu, reservasi menit-menit terakhir sebelum check-in cenderung lebih mahal, dengan 90% pemesanan hanya untuk satu atau dua malam. Hal ini membuat Indonesia berada di posisi ketiga di Asia untuk tren pemesanan mendadak, setelah Malaysia dan Taiwan. Booking window di Indonesia juga lebih pendek dibandingkan rata-rata global, yakni 21 hari atau 11 hari lebih cepat dari rata-rata dunia.

Sementara itu, 55% tamu hotel di Indonesia berasal dari luar negeri, menunjukkan permintaan wisatawan internasional tetap tinggi.

Respons SiteMinder: Peluang Strategi Harga Dinamis

Menanggapi temuan ini, Rio Ricaro, Country Manager SiteMinder untuk Indonesia, mengatakan bahwa kenaikan tarif yang stabil menunjukkan permintaan yang kuat terhadap keindahan alam, budaya, dan pengalaman wisata di Indonesia.

“Dengan tingkat pembatalan yang sangat rendah, pasar hotel Indonesia berkembang pesat dan kompetitif. Namun, variasi harga yang minim sepanjang minggu memberikan peluang bagi hotel untuk menerapkan strategi harga lebih dinamis guna mengoptimalkan pertumbuhan ini,” ujarnya, (04/02/25) Selasa.

12 Sumber Pemesanan Terbesar Hotel di Indonesia

Laporan SiteMinder juga mengungkapkan 12 sumber pemesanan terbesar yang memberikan pendapatan tertinggi bagi hotel-hotel di Indonesia pada 2024:

1. Booking.com

2. Expedia Group

3. Agoda

4. Situs web hotel (direct bookings)

5. Traveloka

6. Hotelbeds

7. Trip.com

8. Tiket.com

9. Luxury Escapes

10. MG Bedbank

11. DidaTravel

12. WebBeds

Peningkatan perjalanan internasional sepanjang 2024 berdampak pada peringkat ini. Expedia Group untuk pertama kalinya sejak 2019 mengungguli Agoda, sementara Trip.com naik dua peringkat karena meningkatnya wisatawan dari Tiongkok.

Situs web hotel juga terus menjadi sumber pendapatan signifikan, menempati peringkat keempat dengan rata-rata US$519 per pemesanan, lebih tinggi dibandingkan OTA (US$320), sistem distribusi global (US$380), serta operator tur dan grosir (US$446).

Sebagai referensi utama dalam industri perhotelan, SiteMinder’s Hotel Booking Trends menganalisis data dari 44.500 hotel di 20 destinasi utama dunia, dengan total pemesanan mencapai US$50 miliar pada 2024.