BANGKA – PS. Bangka All Stars Development berduka, setelah salah satu siswa didik mereka meninggal dunia dalam kecelakaan kendaraan bermotor beberapa minggu yang lalu di Jalan Raya Desa Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.
Kecelakaan lalu lintas tersebut mengakibatkan Zaenul Ashfar Bin Abdul Rozak meninggal dunia.
Zaenul Ashfar adalah salah satu pemain sepak bola muda yang menimba ilmu di PS. Bangka All Stars Development (PS. BAD). Ia tergabung bersama puluhan siswa lainnya di kelompok usia 15 tahun.
Untuk menunjukkan rasa solidaritas dan kepedulian atas musibah yang terjadi, management PS. BAD membuka donasi sumbangan dari pengurus, orang tua siswa dan pemain.
Slamet Supriyadi, SH, selaku Direktur Teknik PS. Bangka All Stars Development berujar bahwa sumbangan ini adalah bentuk dari rasa kepedulian seluruh keluarga besar klub terhadap musibah yang menimpa salah satu pemainnya.
“Sumbangan yang kami berikan adalah bentuk solidaritas management, orang tua dan siswa PS. BAD. Ini wujud kebersamaan dan kekeluargaan. Kami keluarga besar PS. BAD juga merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya anak tercinta dari Bapak Abdul Rozak yang juga merupakan pemain binaan kami di usia 15 tahun,” terangnya.
Donasi berupa uang tunai yang terkumpul selama 2 minggu adalah sebesar 3,3 juta yang diterima langsung oleh orang tua almarhum yaitu Bapak Abdul Rozak.
Rio Febriyanto, SE dan Wiwin Samma mewakili management PS. BAD mengantarkan langsung donasi tersebut ke kediaman almarhum di Desa Bakam pada hari Minggu malam (16/03/2025).
Mewakili keluarga besar, Abdul Rozak mengucapkan terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan oleh keluarga besar PS. BAD. Ia berharap kebersamaan yang ditunjukkan oleh team ini bisa memberikan contoh sangat baik bagi pembinaan sepak bola di Kabupaten Bangka.
“Terima kasih teman teman PS. BAD. Saya sangat terharu atas perhatian yang diberikan kepada almarhum anak kami. Anak kami sangat mencintai sepak bola dan sangat senang bila akan berangkat latihan. Allah SWT berkehendak lain, anak kami diambil diusia belia. Maafkan anak kami bila dalam bergaul di PS. BAD ada salah dan khilaf,” katanya dengan mata berkaca – kaca menahan haru.
“Semoga tali kekeluargaan bisa terus terjalin dengan PS. BAD walaupun anak kami sudah tidak bersama lagi. Sekali lagi terima kasih. Saya mencintai Klub ini selamanya,” kata Abdul Rozak menambahkan.